Memahami Generasi Z Era Globalisasi 5.0

Memahami Generasi Z Era Globalisasi 5.0

 



Oleh : Penulis Pucuk Baca (NFL)

Generasi Z menurut Stillman (2017) adalah kelompok masyarakat yang lahir antara tahun 1997 dan 2012, yang saat ini berada pada usia remaja hingga awal dewasa. Mereka sering disebut sebagai "digital native" karena tumbuh besar di era teknologi yang semakin maju. Generasi ini juga dijuluki sebagai "post-millennial generation" karena lahir setelah Generasi Y atau millennial.

Salah satu ciri khas dari Generasi Z adalah keterampilan teknologi yang luar biasa. Mereka telah tumbuh besar dengan teknologi yang semakin canggih, mulai dari smartphone, internet, media sosial, hingga game online. Sehingga, mereka terbiasa dengan teknologi dan mampu mengoperasikannya dengan sangat mudah. Hal ini membuat mereka sangat terbuka untuk mempelajari hal-hal baru dan menemukan cara-cara baru untuk mengakses informasi.

Selain itu, Generasi Z juga dianggap sebagai generasi yang lebih kreatif dan inovatif dalam menggunakan teknologi. Mereka mampu menciptakan konten digital yang menarik dan unik, seperti video di YouTube, meme, dan podcast. Mereka juga terbiasa dengan berbagai aplikasi digital seperti Instagram, TikTok, dan Snapchat, dan mampu memanfaatkannya untuk mengekspresikan diri dan berkomunikasi dengan teman-teman mereka.

Namun, Generasi Z juga memiliki tantangan yang berbeda dari generasi sebelumnya. Salah satunya adalah tekanan sosial media yang semakin besar. Mereka terkadang merasa terjebak dalam tekanan untuk selalu terlihat sempurna di media sosial dan mendapatkan banyak "like" atau "followers". Hal ini seringkali membuat mereka rentan terhadap masalah kepercayaan diri dan kecemasan.

Selain itu, Generasi Z juga dihadapkan pada masalah lingkungan yang semakin menyedihkan. Mereka tumbuh besar dengan berbagai informasi tentang perubahan iklim, kepunahan spesies, dan limbah plastik yang mencemari lingkungan. Oleh karena itu, mereka cenderung lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan berkontribusi untuk perubahan positif.

Namun, di balik kemampuan teknologi yang luar biasa, Generasi Z juga memiliki gejala-gejala khas yang membedakan mereka dari generasi sebelumnya. Dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa gejala Generasi Z yang paling umum dan berdampak pada kehidupan mereka.

1. Kecanduan media sosial

Salah satu gejala paling umum dari Generasi Z adalah kecanduan media sosial. Mereka terbiasa berinteraksi dengan orang-orang melalui aplikasi seperti Instagram, TikTok, dan Snapchat, dan seringkali merasa kehilangan jika tidak memeriksa media sosial mereka dalam jangka waktu yang lama. Hal ini seringkali menyebabkan mereka menghabiskan waktu yang lama di depan layar dan mengganggu waktu tidur mereka.

2. Kecanduan game online

Selain kecanduan media sosial, Generasi Z juga sering menghabiskan waktu yang lama untuk bermain game online. Mereka terbiasa dengan game seperti Fortnite, PUBG, dan Mobile Legends, dan seringkali menghabiskan waktu yang lama untuk bermain game, bahkan hingga larut malam. Hal ini dapat menyebabkan masalah tidur, kelelahan, dan kurangnya kesempatan untuk melakukan kegiatan fisik yang sehat.

3. Kecemasan sosial

Generasi Z cenderung lebih cemas sosial daripada generasi sebelumnya. Mereka sering merasa tertekan untuk selalu terlihat sempurna di media sosial dan mendapatkan banyak "like" atau "followers". Hal ini seringkali membuat mereka rentan terhadap masalah kepercayaan diri dan kecemasan sosial. Mereka juga seringkali merasa sulit untuk berinteraksi dengan orang asing atau dalam situasi sosial yang tidak nyaman.

4. Ketergantungan pada teknologi

Generasi Z sangat tergantung pada teknologi dan seringkali merasa kesulitan untuk berfungsi tanpa smartphone atau akses internet. Mereka seringkali merasa cemas saat baterai smartphone mereka habis atau ketika mereka tidak memiliki akses internet. Hal ini dapat menyebabkan mereka kesulitan untuk berkonsentrasi pada tugas-tugas yang penting atau berhubungan dengan orang-orang secara langsung.

5. Masalah kepercayaan diri

Generasi Z seringkali mengalami masalah kepercayaan diri yang berbeda dari generasi sebelumnya. Mereka tumbuh besar di era media sosial dan seringkali merasa tertekan untuk selalu terlihat sempurna dan sukses di mata orang lain. Hal ini dapat menyebabkan mereka merasa kurang percaya diri dan sulit untuk mengekspresikan diri secara bebas.

6. Kepedulian lingkungan

Generasi Z cenderung lebih peduli dengan lingkungan daripada generasi sebelumnya. Mereka tumbuh besar dengan berbagai informasi tentang perubahan iklim, kepunahan spesies, dan limbah plastik yang mencemari lingkungan. Oleh karena itu, mereka cenderung lebih sadar akan pentingnya menjaga lingkungan dan berkontribusi untuk perubahan positif.

7. Tuntutan terhadap keadilan sosial

Generasi Z juga cenderung lebih peduli dengan keadilan sosial daripada generasi sebelumnya. Mereka tumbuh besar dengan berbagai peristiwa penting seperti Black Lives Matter dan gerakan #MeToo, yang membuat mereka lebih sadar akan pentingnya memperjuangkan hak asasi manusia dan kesetaraan. Hal ini membuat mereka cenderung terbuka untuk berpikir out-of-the-box dan mencari solusi kreatif untuk masalah yang dihadapi.

Dalam kesimpulan, Generasi Z memiliki gejala-gejala khas yang membedakan mereka dari generasi sebelumnya. Beberapa gejala yang paling umum termasuk kecanduan media sosial dan game online, kecemasan sosial, ketergantungan pada teknologi, masalah kepercayaan diri, keprihatinan lingkungan, dan tuntutan terhadap keadilan sosial. Meskipun demikian, Generasi Z juga memiliki banyak kualitas positif yang membuat mereka optimis dan bersemangat untuk membuat perubahan positif di dunia.

Komentar

Posting Komentar

Tinggalkan pesan komentar positif