Situs Makam Mbah Ali Mustofa Alas Purwo Banyuwangi



 Oleh: Muhammad Alvin Adam


Pada era kerajaan-kerajaan Jawa kuno dahulu atau pada era setelahnya yakni pada era Pra Kemerdekaan Indonesia begitu banyak tokoh-tokoh atau orang-orang yang mempunyai ilmu, pengaruh dan peran disuatu daerah atau biasa dijuluki dengan orang alim, salah satunya yakni Mbah Ali Mustofa.

Ketika penulis sedang berkunjung di beberapa Situs di Alas Purwo tentu penulis tak luput untuk mampir di Situs Makam Mbah Ali Mustofa ini. Teruntuk berbica lokasi atau tempat Petilasan Mbah Ali Mustofa ini berada di tengah hutan Alas Purwo Banyuwangi lebih tepatnya di area hutan jati dengan akses jalan yang sangat tidak mudah, akan tetapi itu akan menambah kesan yang berbeda ketika sedang berkunjung di Alas Purwo yakni di Situs Makam Mbah Ali Mustofa ini.

Sebelumnya penulis juga sangat kuwalahan mengenai sumber-sumber entah itu berupa tulisan, naskah, maupun wawancara dari masyarakat setempat dan orang-orang yang sedang melakukan lelaku atau bertapa di Situs Makam Mbah Ali Mustofa.

Menurut tutur orang yang sedang melakukan lelaku di Petilasan Mbah Ali Mustofa, Beliau ini (Mbah Ali Mustofa) berasal dari Mataram Jogja. Beliau berpenampilan seperti orang Jawa kuno dulu memakai belangkon dan pakaian-pakaian khas Jawa, ucap salah satu orang yang sedang melakukan lelaku disana. Intinya beliau dari zaman sebelum Indonesia merdeka yakni pada tahun 1900-an.

Adapun juga menurut orang-orang yang melakukan lelaku di situs ini (Situs Makam Mbah Ali Mustofa) mereka mengatakan bahwa kalau kalian pingin tahu siapa beliau ini, kalian harus melakukan lelaku atau memberikan suguhan disana nanti biasanya kalian akan ditemui oleh beliau. ucap orang-orang yang lelaku disana.

Disela-sela perbincangan dengan orang-orang, penulis di kasih beberapa dupa dan disuruh membakar dupa di Petilasan Mbah Ali Mustofa. Kemudian tidak menunggu waktu lama penulis langsung membakarnya di Petilasan Mbah Ali Mustofa, tapi itu hanya bentuk penghormatan saja tidak lebih.

Situs Makam Mbah Ali Mustofa ini terdapat bekas atau peninggalan Mbah Ali Mustofa berupa benda-benda pusaka beliau ketika dulunya sedang melakukan lelaku atau ritual di Alas Purwo. Dan di Situs Makam Mbah Ali Mustofa ini hanya ada tongkat dan udeng peninggalan beliau.

Memang banyak orang-orang Jawa dulu ketika sedang melakukan lelaku dan ritual pasti meninggalkan jejak-jejak, entah itu berupa pusaka dan sebagainya.

Menurut cerita tutur orang-orang yang sedang melakukan lelaku disana, Mbah Ali Mustofa ini salah satu orang yang mengawali pertapaan yang ada di Goa Mangleng, salah satu goa yang di sakralkan di Alas Purwo.

Mbah Ali Mustofa ini ketika sedang melakukan perjalanan ke arah timur (Alas Purwo) yakni pada tahun 1917 yang diutus salah satu gurunya.

Konon, menurut cerita tutur masyarakat dan orang-orang yang sedang melakukan lelaku disana menceritakan bahwa Mbah Ali Mustofa ini adalah murid dari Syekh Subakir Gunung Tidar Magelang yang dijuluki sebagai penumbal Tanah Jawa, akan tetapi penulis mempunyai hipotesis yakni itu mungkin guru secara gaib. Karena sangat tidak mungkin antara Syekh Subakir dan Mbah Ali Mustofa ini sangat jauh perbedaan tahunnya.

Adapun juga salah satu guru dari Mbah Ali Mustofa yakni salah satu tokoh agama di Kabupaten Jember, yakni ayahnya dari Habib Soleh Tanggul Jember.

Mitosnya juga beliau masih ada keturunan dari Sunan Gunung Jati yang dimakamkan di Jawa Barat.

Ketika Mbah Ali Mustofa ini selesai melakukan pertapaan di Goa Mangleng (salah satu goa di Alas Purwo), kemudian beliau kembali ke barat tetapi bukan di lokasi yang sekarang menjadi Situs Makam Mbah Ali Mustofa melainkan kembali ke Pasuruan.

Jadi, di Situs Makam Mbah Ali Mustofa ini merupakan saksi dari Mbah Ali Mustofa yang pada zaman dulu pernah singgah di sini (Alas Purwo) atau pernah tinggal di Alas Purwo. Dan memang misi beliau ke arah timur yakni melakukan perjalanan ke Ujung Timur Pulau Jawa (Alas Purwo).

Ketika penulis sedang ngobrol asik bersama orang-orang yang menetap disana (lelaku) ada salah satu orang yang tiba-tiba berbicara pengalaman-pengalaman dia dan orang-orang yang sedang melakukan lelaku. Ketika orang-orang yang sedang melakukan lelaku atau ritual di Petilasan Mbah Ali Mustofa, mereka mengatakan kalau disini juga bermacam-macam. Pertama penulis bingung macam-macam? Jadi orang yang sedang ngobrol bersama penulis itu mengatakan bahwa macam-macam itu penghuni atau makhluk halus yang menghuni atau menjaga Petilasan Mbah Ali Mustofa seperti ada orang yang sedang lelaku ditemui dengan orang berjubah putih, ada juga yang memakai pakaian Jawa, dan ada juga yang berwujud harimau. ucap salah satu bapak-bapak yang ngobrol bersama penulis pada waktu itu.

Bahkan ada salah satu pengunjung yang sok-sok an atau menyombongkan diri ke tempat ini, dia bertanya kok ga ada macannya ya pak, ya kalau mau tau macannya samian lelaku disini, kemudian dia lelaku dan di temui oleh macan itu. Kemudian salah satu pengunjung ini sangat ketakutan dan tidak berani kabur karena sangat ketakukan itu. Ucap lagi salah satu bapak-bapak yang sedang melakukan lekaku di Situs Makam Mbah Ali Mustofa.

Selain Situs Makam Mbah Ali Mustofa di tempat itu juga terdapat satu pura kecil yang juga satu lokasi dengan Situs Makam Mbah Ali Mustofa.

Ketika bulan-bulan tertentu atau hari-hari tertentu banyak pengunjung atau peziarah yang datang ke Situs Makam Mbah Ali Mustofa, seperti bulan suro dan jum’at legi. Memang pada waktu-waktu itu adalah waktu yang sakral bagi orang yang mempercayainya.

Di Situs Makam Mbah Ali Mustofa ini memang banyak pengunjung dan peziarah karena memang di Situs Makam Mbah Ali Mustofa siapa saja boleh berziarah, seperti ada yang berdoa, ada yang mengaji, atau hanya sekedar ingin tahu dari pada Situs Makam Mbah Ali Mustofa ini.

Situs Makam Mbah Ali Mustofa juga sudah mengalami beberapa renovasi pembangunan fasilitas, seperti musholla, kamar mandi, tempat istirahat, dan lain-lain, guna untuk kenyamanan pengunjung dan peziarah yang datang ke Situs Makam Mbah Ali Mustofa ini.

Situs Makam Mbah Ali Mustofa ini juga ada juru kunci, yang bernama Bu Mukarab, salah satu masyarakat sekitar Alas Purwo.

Penulis tidak dapat menjelaskan secara konkret dikarenakan sangat minimnya referensi atau sumber-sumber yang ada. Jadi, penulis menjelaskan sedikit akan tetapi ini bisa dibuat pijakan awal bagi pembaca ketika sedang mau berkunjung ke Alas Purwo Banyuwangi yakni di Situs Mbah Ali Mustofa. Jadi, untuk mengenai kebenarannya juga sangat perlu dipertanyakan kembali.


Komentar